Beberapa tahun belakangan muncul tren membuat kulit putih dengan menyuntikkan zat pemutih kulit ke dalam aliran darah. Namun, kini wanita khususnya di Thailand sedang tren menggunakan sabun klorin, yang mengandung whitening (pemutih) mode baru di mana perempuan menggosok dan menggosok kulit mereka dengan klorin agar bisa menjadi pucat.
Sabun klorin, yang sebenarnya mengandung kalsium hipoklorit, atau dikenal sebagai zat yang digunakan untuk membersihkan air di kolam renang.
Masyarakat Thailand umumnya menggambarkan kulit pucat itu indah, jadi begitu banyak yang tergiur dengan sabun ini.
Dan ternyata, itu bisa berpotensi merusak mata Anda. Hal ini diungkapkan seronag dokter dari Kasetsart University, Dr. Weerachai Phutdhawong, yang membuat tes dari sampel sabun klorin yang beredar di pasar.
“Zat ini mengandung 100% kalsium hipoklorit. Sabun akan mengiritasi kulit Anda dan merusak konjungtiva Anda,” tulisnya di Facebook seperti dilansir coconut.
“Ini sangat berbahaya.”
Kalsium hipoklorit yang umumnya digunakan untuk menjaga kolam bebas dari bakteri. Senyawa ini juga ditemukan dalam pembersih rumah tangga dan pemutih, yang hanya berisi 2-5% klorin. Tentu saja, sekali dalam kontak langsung dengan kulit manusia, klorin melakukan segala sesuatu.

Weerachai juga menyebutkan cara terbaik untuk menangani klorin, dengan sarung tangan dan masker, tidak pada wajah atau untuk mandi busa.
“Saya berpikir bahwa kulit yang bersih meskipun gelap itu sudah cukup. Tidak perlu menjadi putih. Makan sehat dan istirahat yang cukup itu saja kunci untuk kulit yang indah,” tambahnya.